Menyusun Ulang Pola Pikir Marketing
Menyusun Ulang Pola Pikir Marketing | easyproperty.co.id – Kata ‘pola pikir’ itu melekat, terstruktur dan permanen di diri kita sebagai cara pandang. Sumbernya keyakinan, adanya di ranah psikis.
Merekonstruksi pola pikir marketing supaya lebih benar dimulai dari menata keyakinan. Sebab keyakinan inilah menjadi induk perilaku sebagai respon tiap stimulus eksternal. Orang-orang suka mengatakan kalau pola pikir itu tersembunyi di alam bawah sadar.
Jika pola pikir anda benar, kelakuan anda pun benar. Dari dalam pikiran sampai termanifestasikan dalam bentuk perilaku. Lalu benar menurut ukuran siapa gerangan? Tentu saja benar sebagai jawaban kebutuhan perilaku saat itu. Benar yang menuntun keberhasilan di wilayah praktis pekerjaan. Bukan benar yang malah menjauhkan dari berhasil.
Dapat disederhanakan pola pikir itu isinya berupa:
- Prasangka
- Keyakinan
- Nilai-nilai
Simpulan sederhana di atas memudahkan awam memahami makhluk bernama pola pikir. Pengetahuan, persaksian langsung, dan menceburkan diri dalam perubahan, ampuh untuk merekonstruksi pola pikir jadi lebih baik.
Lebih mendekatkan pada proporsi benar yang semestinya. Asal mau terus belajar perubahan hasil merekonstruksi pola pikir segera tampak hasilnya.
Pola pikir marketing bagi sebagian besar pelaku pemula menganggap perkerjaan marketing sulit. Serba tak jelas karena tak bisa diprediksi, apalagi diukur. Padahal, rumus keberhasilan marketing sebenarnya gampang dipelajari. Tak sulit-sulit amat. Syaratnya ada kesediaan daya juang konsisten.
Kalau mau mengambil gampangnya, menyusun ulang pola pikir marketing ke arah output perilaku praktis, dapat dilakukan dengan jalan:
- Keyakinan mampu berhasil
- Memandang diri sebagai pemberi manfaat
- Memberi kemudahan orang yang beli dan jual.
- Gembira karena jadi yang menggembirakan.
Jika mau, dan benar-benar mau, dalam hitungan ke-tiga, cukup tiga kali ketukan seperti sulap, maka berubahlah barang yang bernama pola pikir itu.
Perubahan dasar dari pikiran memang gampang dilakukan. Selagi bukan menata kondisi psikis yang traumatik, mengubah pikiran memang tak sulit. Dan apalagi kalau didukung dengan keyakinan yang sejalan dengan perubahan pikiran baru dimaksud.
Jika pola pikir marketing telah berubah, lebih positif , tahap selanjutnya untuk jadi pelaku marketing berhasil adalah belajar mengenal elemen kunci marketing properti.
Perubahan pikiran yang bertemu dengan pengetahuan dasar yang benar, ditambah skill dan tindakan baru, menghasilkan dampak dahsyat. Bekal tersebut bisa dibilang amat cukup untuk menjemput keberhasilan di dunia marketing.
Selari-larinya, urusan terpenting marketing properti tak kan jauh dari tiga hal ini:
- Kemampuan merancang program kerja marketing dengan benar.
- Tersedia anggaran biaya untuk mendukung realisasi program kerja
- SDM marketing berkualitas bagus perlu disiapkan sungguh-sungguh dengan pelatihan.
Ringkasnya, ketiga elemen kunci di atas bila didayagunakan untuk menjual produk perumahan niscaya mudah laku. Syukur-syukur laku cepat.
Nah, agar makin terarah dan terasah, tak asal hantam kromo saat melakukan tindakan kerja, rasanya marketing (khususnya pemula) perlu terus belajar sambil praktek langsung. Memperbaiki tiap jengkal kekeliruan hingga kompeten sebagai penjual properti.
Secara garis besar, hanya untuk mengingat saja, marketing dipahami sebagai kegiatan mengkomunikasikan produk secara terstruktur, berulang, dan massive.
Hingga publik paham, tertarik, yakin, dan lalu butuh untuk membeli. Jenis kegiatan yang nyaris bisa dilakukan oleh siapa saja. Paling banter perlu penyesuaian sedikit di sana-sini mengenai cara melakukannya. Hukum alah bisa karena biasa berlaku di dunia marketing properti.
Persisnya, program paling gampang yang bisa dilakukan marketing properti adalah sebagai berikut:
- Melakukan promo segencar-gencarnya. Menggunakan media apa saja yang penting pesan tersampaikan ke publik seluasnya. Koran, media online, brosur, selebaran atau apa saja yang berbau promo.
- Menyelenggarakan event perjumpaan yang relevan dengan prospek. Pameran di mall, gathering, atau membuat pameran di gedung perkantoran lazim dilakukan sebagai event marketing properti.
- Gunakan tenaga dan keringat untuk melakukan penjualan langsung kepada siapa saja yang diyakini membutuhkan rumah. Teman dekat, saudara, relasi kantor, tetangga dan lainnya, semua bisa ditawari untuk beli rumah.
Di level praktis, merekonstruksi pola pikir dianggap berhasil bila menghasilkan perubahan perilaku kasat mata.
Nyata terjadi perbaikan kemampuan pendukung yang diperlukan bagi marketing properti. Contohnya beberapa hal di bawah ini:
- Kemampuan komunikasi meningkat, jadi lebih enak saat berbincang.
- Memahami proses sebagai cara mencapai tujuan, tak resisten akut terhadap kegagalan.
- Memahami urusan iklan dan media dengan lebih utuh, tak sepotong-sepotong.
- Ketrampilan interpersonal relationship menjadi lentur, pintar bergaul.
Bagi siapapun yang berusaha melakukan perubahan cara pandang marketing sebagai hasil belajar terarah, ia berpeluang menjadi marketing properti jempolan. Penjual rumah terbaik. Lantaran ia telah menyusun ulang pola pikir marketingnya dengan benar.
Kami dari Easy Property menyediakan sistem untuk membantu developer & agen-agennya dengan banyak fitur sistem seperti: akses ke Availability Unit, penagihan dengan email blast dan sms blast kepada konsumen secara otomatis, data penjualan masing-masing marketing, dan perhitungan komisi marketing yang belum terbayarkan.
Kami juga menyediakan Marketing tools berupa Mobile Apps yang juga bisa diakses melalui website sehingga membantu marketing untuk mendapatkan informasi lebih cepat, akurat dan membantu penjualan properti anda.
Sumber: http://asriman.com/merekonstruksi-mindset-marketing-property/